Akuntansi Penggajian, Ini Dia Tahapannya!

Akuntansi penggajian atau payroll accounting merupakam proses pencatatan gaji, upah, atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap bagaimana tahapan, prosedur, serta hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam akuntansi penggajian.

Salah satu tantangan yang kerap dihadapi oleh perusahaan adalah melakukan pencatatan akuntansi yang berhubungan dengan pengajian atau penggajian karyawan.

Hal ini karena ada banyak komponen dalam penggajian karyawan yang memiliki cara pencatatan atau entri penjurnalan yang juga berbeda.

Program akuntansi dapat membantu anda agar dapat mengatur penggajian karyawan dengan mudah.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa proses pencatatan akuntansi dalam hal pengajian berjalan dengan baik. Konsultan Pajak

Apa Itu Akuntansi Penggajian (Payroll Accounting)?

Akuntansi penggajian (payroll accounting) adalah sistem mencatat dan mencatat pengeluaran bisnis yang terkait dengan penggajian (payroll).

Hal ini termasuk kompensasi karyawan serta pajak gaji, pembayaran tunjangan karyawan dan potongan lainnya.

Sistem akuntansi penggajian memastikan bahwa Anda tidak hanya memantau dengan cermat mengikuti kontes penggajian Anda, tetapi juga mematuhi peraturan perundang-undangan agar tidak melanggar peraturan apa pun.

Tanpa akuntansi penggajian, Anda tidak dapat memperoleh gambaran akurat tentang total biaya karyawan Anda.

Hal ini membuat bisnis Anda kesulitan dalam memahami biaya tambahan dari setiap karyawan yang Anda pekerjakan, dan juga untuk memutuskan apakah akan mengembangkan karyawan, kontraktor, atau pekerja waktu per jam saat Anda perlu menambah tenaga kerja Anda.

Komponen yang Termasuk dalam Akuntansi Penggajian (Payroll Accounting)

Untuk memahami lebih dalam tentang penggajian akuntansi, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa saja komponen pembentuk gaji yang perlu dihitung.

Selain upah atau gaji, ada juga potongan-potongan lain yang didasarkan oleh jam kerja, hutang, jamsostek, tunjangan, dan pajak penghasilan (PPh pasal 21).

Berikut ini adalah beberapa komponen penggajian yang wajib diperhatikan dalam akuntansi penggajian (payroll accounting):

  Gaji Pokok. Imbalan dasar yang sesuai dengan pekerja menurut golongan di mana besarannya ditentukan sesuai kesepakatan.

Tunjangan Tetap. yang dilakukan secara tertata dan tidak berkaitan   dengan absensi digital, offline atau kinerja. Misalnya: tunjangan  kesehatan, tunjangan hari raya (THR), pensiun dst.

  Tunjangan Tidak Tetap. Contohnya seperti tunjangan makan atau         transportasi.

  Potongan dan Iuran Wajib. Seperti pajak penghasilan penghasilan, BPJS ketenagakerjaan, premi asuransi, denda keterlambatan, dll.

  Upah Lembur. Upah tambahan yang diberikan sebagai ketidakseimbangan kerja yang dilakukan di luar jam kerja resmi.

  Bonus. Misalnya seperti bonus prestasi atau kinerja, bonus tahunan, dan pembagian laba.

Langkah-langkah dalam Akuntansi Penggajian (Payroll Accounting)

Berikut ini adalah langkah atau tahapan dalam menjalankan proses akuntansi penggajian (payroll accounting):

1. Siapkan Bagan Akun

Proses pencatatan penggajian ke dalam pembukuan usaha Anda memastikan bahwa jumlah tersebut secara akurat diposting ke akun penggajian.

Sebelum Anda dapat mencatat penggajian, yang perlu disiapkan adalah akun penggajian pada daftar bagan akun (Chart of Account).

Akun yang perlu Anda persiapkan untuk melacak penggajian umumnya akan menjadi akun beban (pengeluaran) atau akun kewajiban (liabilitas).

Akun beban adalah jenis biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari menjalankan bisnis, misalnya untuk biaya upah dan asuransi kesehatan.

Sedangkan kewajiban merupakan uang yang  dihutang kepada orang lain. Biaya pengeluaran bisa menjadi kewajiban, meskipun bersifat sementara sampai akhirnya dicapai.

2. Kumpulkan Laporan Penggajian

Setelah Anda membuat bagan akun, langkah selanjutnya adalah mencatat entri jurnal akuntansi penggajian (payroll accounting).

Tentu saja sebelum Anda benar-benar membahas tentang transaksi ke dalam pembukuan, transaksi penggajian harus dilakukan.

Transaksi yang harus Anda posting adalah entri jurnal penggajian yang dibuat setelah penggajian sehingga catatan berdasarkan peristiwa yang telah terjadi.

Anda harus mengumpulkan dokumen dari sumber yang solid, misalnya daftar penggajian dan laporan penggajian lainnya sebelum memasukkan informasi apa pun.

3. Catat Entri Jurnal Penggajian

Entri jurnal umum mencakup tanggal efektif, jumlah debit, dan jumlah kredit.

Saat Anda mencatat penggajian, Anda biasanya akan mencatat gaji kotor pada debit, dan mencatat semua akun kewajiban di sisi kredit, termasuk bagian kredit pada akun kas.

Gaji kotor akan masuk kedalam laporan laba rugi, sedangkan akun kewajiban dan kas akan disertakan dalam laporan neraca.

4. Posting Entri Jurnal Penggajian ke Buku Besar

Setelah Anda selesai memasukkan entri jurnal, Anda harus mengecek kembali apakah sudah akurat sebelum memposting buku besar.

Periksa angka-angka tersebut dengan data yang telah dikumpulkan dari sistem penggajian Anda, apakah entri total biaya gaji kotor sesuai dengan total biaya penggajian Anda untuk periode tersebut.

Periksa kembali apakah rekening debit telah seimbang dengan rekening kredit.

5. Rekonsiliasi Penggajian ke Buku Besar

Langkah terakhir dalam akuntansi penggajian adalah melakukan rekonsiliasi penggajian.

Rekonsiliasi penggajian adalah proses yang dibutuhkan untuk memastikan akun penggajian Anda dalam buku besar akurat mencerminkan transaksi yang terjadi dalam sistem penggajian.

Sebagian besar perusahaan melakukan setidaknya setiap bulan dan akhir tahun.

Melakukan rekonsiliasi bulanan akan memastikan anda agar memiliki waktu yang cukup untuk memasukkan entri jurnal penyesuaian sebelum buku ditutup pada periode bulan tersebut serta melakukan audit penggajian. https://proconsult.id/